Masalah SUMPAH: Tidak Boleh Bersumpah Selain Nama Allah



Tidak Boleh Bersumpah dengan selain Nama Allah

                Abdurrazzaq dan Ibnu Hazm meriwayatkan, sesungguhnya Umar r.a pernah mendengar Abdullah bin Zubair yang bersumpah dengan atas nama Ka'bah, maka Umar berkata kepadanya, "Demi Allah, andaikan aku tahu bahwa engkau berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan sumpah itu, tentu aku akan menghukummu... Bersumpahlah dengan Nama Allah, baik buruk atau baik."
                Dalam suatu riwayat yang disampaikan Ibnu Abi Syaibah, "Maka jangan bersumpah dengan Ka'bah, baik itu bermanfaat atau tidak. Apakah Ka'bah yang memberi makan dan minum kepadamu?"

Orang yang Bersumpah dengan Sumpah Baik, kemudian Ia Tahu Ada yang Lebih Baik

                Al-Baihaqi meriwayatkan dalam as-Sunan, bahwa ada seorang laki-laki datang kepada Umar r.a. “Wahai Amirul Mukminin, berilah kami tugas (beban),” kata laki-laki tersebut meminta kepada Umar. “Demi Allah, aku tidak akan memberi tugas kepadamu,” jawab Umar. “Demi Allah, sungguh engkau hendaknya memberiku tugas,” pinta laki-laki tersebut kepada Umar. “Demi Allah, aku tidak akan memberimu tugas.” Jawab Umar.
Sampai akhirnya laki-laki tersebut bersumpah kira-kira duapuluh kali, dan akhirnya ia bersumpah, “Demi Allah, seharusnya engkau memberiku tugas, sesungguhnya aku ini musafir yang tertimpa suatu yang memalukan dalam kendaraanku.” Maka Umar berkata, “Demi Allah, sungguh aku akan memberimu tugas.” Umar pun memberinya tugas, kemudian berkata, “Barangsiapa bersumpah dengan suatu sumpah, kemudian ia melihat ada alternatif lain yang lebih baik, maka hendaknya ia melakukan sumpah dengan yang lebih baik, kemudian membayar kaffarat atas pelanggaran sumpahnya yang pertama.”

Kaffarat Sumpah

Allah swt. berfirman:

                “Allah tidak menghukum kalian akibat sumpah-sumpah kalian yang tidak dimaksud(untuk bersumpah), akan tetapi Allah akan menghukum kalian akibat sumpah-sumpah yang sengaja kalian lakukan, maka kaffarat(tebusan) atas pelanggaran sumpah kalian adalah dengan memberi makan sepuluh orang miskin, dengan makan standar menengah dari makanan yang biasa kalian berikan kepada keluarga kalian, atau memberi pakaian kepada mereka, atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan itu semua, maka kaffarat-nya adalah berpuasa selama tiga hari. Demikian itu adalah kaffarat sumpah kalian, ketika kalian bersumpah (kemudian kalian melanggarnya). Dan jagalah sumpah-sumpah kalian. Demikianlah Allah menerangkan tentang hukum-hukum-Nya agar kalian bersyukur kepada-Nya.” (Q.S Al-Maaidah: 89)

     Umar r.a. menjelaskan tentang tata cara memberi makan orang-orang miskin:

                Al-Baihaqi dan Abdurrazzaq meriwayatkan, bahwa Umar pernah berkata kepada Yasar bin Namir, “Sesungguhnya aku bersumpah untuk tidak memberi sesuatu kepada beberapa orang, ternyata kemudian aku berpikir lebih baik memberinya. Apabila Anda melihatku demikian, maka aku harus memberi makan kepada sepuluh orang miskin, untuk setiap orangnya satu sha’ dari gandum(jenis sya’ir) atau satu sha’ kurma kering atau setengah sha’ dari gandum(jenis qamh).”


Sumber: Buku Fatwa dan Ijtihad Umar bin Khaththab : ensiklopedia berbagai persoalan fiqh/ oleh Muhammad Abdul Aziz al-Halawi.

Post a Comment

1 Comments

  1. Playtech casinos in Arizona | MapyRO
    Find the best casino in Arizona and playtech 순천 출장안마 slots for 문경 출장안마 real money in 경상남도 출장마사지 December 2021. Mapyro 밀양 출장마사지 Casinos 아산 출장안마 in AZ. Mapyro casinos in AZ.

    ReplyDelete